Molekul air (H₂O) memiliki bentuk linier (garis lurus).

Molekul metana (CH₄) memiliki bentuk tetrahedral.

Bentuk molekul dipengaruhi oleh jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat.

Molekul amonia (NH₃) memiliki bentuk trigonal planar (segitiga datar).

Molekul karbon dioksida (CO₂) memiliki bentuk linier.

Molekul belerang dioksida (SO₂) memiliki bentuk bengkok (V).

Semua molekul yang memiliki empat daerah elektron di sekitar atom pusat pasti berbentuk tetrahedral.

Molekul fosfor pentaklorida (PCl₅) memiliki bentuk trigonal bipiramida.

Molekul iodin pentaklorida (ICl₅) memiliki bentuk bujur sangkar planar (planar square).

Bentuk molekul hanya bergantung pada jenis atom yang membentuknya, bukan pada jumlah elektronnya.

Molekul berilium klorida (BeCl₂) memiliki bentuk linier.

Molekul boron trifluorida (BF₃) memiliki bentuk trigonal piramida.

Semakin banyak pasangan elektron bebas pada atom pusat, semakin terdistorsi bentuk molekulnya.

Molekul sulfur heksafluorida (SF₆) memiliki bentuk oktahedral.

Molekul hidrogen sulfida (H₂S) memiliki bentuk yang sama dengan molekul air (H₂O).

Bentuk molekul linier memiliki sudut ikatan 180 derajat.

Molekul klorin trifluorida (ClF₃) memiliki bentuk T.

Bentuk molekul trigonal planar memiliki sudut ikatan sekitar 109.5 derajat.

Molekul xenon tetrafluorida (XeF₄) memiliki bentuk bujur sangkar planar.

Dalam memprediksi bentuk molekul, kita hanya perlu memperhatikan atom-atom yang berikatan, tanpa memperhitungkan pasangan elektron bebas.