Berpikir komputasional mengajarkan kita untuk berpikir seperti mesin komputer.

Jika sebuah algoritma tidak memiliki input, maka ia tidak dapat menghasilkan output.

Membuat jadwal pelajaran harian adalah contoh dekomposisi dan pengurutan.

Algoritma harus bisa menghasilkan keluaran yang sama setiap kali dijalankan dengan input yang sama.

Semua masalah dapat diselesaikan dengan berpikir komputasional.

Berpikir komputasional adalah proses memecahkan masalah dengan cara yang dapat dipahami oleh komputer.

Algoritma adalah urutan langkah-langkah yang jelas dan terbatas untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah.

Dekomposisi adalah proses menggabungkan masalah-masalah kecil menjadi satu masalah besar.

Pengenalan pola membantu kita menemukan kesamaan antara masalah yang berbeda untuk menemukan solusi yang efisien.

Abstraksi adalah proses menambahkan detail yang tidak perlu ke dalam sebuah masalah.

Setiap algoritma harus memiliki langkah-langkah yang ambigu agar lebih fleksibel.

Urutan langkah dalam sebuah algoritma tidak penting dan bisa diubah-ubah.

Algoritma yang baik harus memiliki input, yaitu data yang akan diproses.

Keluaran (output) dari sebuah algoritma adalah hasil dari pemrosesan input.

Berpikir komputasional hanya berguna untuk programmer komputer.

Contoh dekomposisi adalah memecah resep masakan menjadi langkah-langkah kecil seperti memotong bahan, mencampur, dan memasak.

Pengenalan pola dapat membantu kita mengenali bahwa masalah mencari jalan terpendek di peta mirip dengan mencari rute tercepat di aplikasi navigasi.

Abstraksi dalam membuat peta adalah dengan menunjukkan semua detail jalan, gang, dan bangunan.

Sebuah algoritma harus memiliki batasan waktu eksekusi yang wajar, tidak berjalan selamanya.

Membuat daftar belanjaan adalah contoh penerapan berpikir komputasional.