Menurut definisi, pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Indikator utama yang sering digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah:

Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai keadaan di mana suatu negara mampu meningkatkan output berdasarkan kemajuan teknologi yang diiringi dengan penyesuaian ideologi. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya tentang peningkatan produksi, tetapi juga melibatkan:

Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, biasanya dilakukan perbandingan antara tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya. Pengukuran ini umumnya dilakukan dalam periode waktu tertentu, seperti:

Dalam teori klasik, Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi bertumpu pada pertambahan penduduk. Menurutnya, pertambahan penduduk akan menyebabkan:

David Ricardo, seorang ekonom klasik lainnya, berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang berlipat ganda dapat menyebabkan surplus tenaga kerja. Dampak dari surplus tenaga kerja ini menurut Ricardo adalah:

Para ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith dan David Ricardo mengidentifikasi empat faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Salah satu faktor tersebut adalah:

Teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik yang dikemukakan oleh Joseph Schumpeter sangat menekankan peran penting seorang pengusaha atau wirausaha. Menurut Schumpeter, peran utama mereka dalam pertumbuhan ekonomi adalah melalui:

Robert Solow, dalam teori Neo Klasiknya, berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, dan pemakaian teknologi modern. Menurutnya, pertumbuhan penduduk dapat berdampak:

Teori Harrod Domar menekankan pentingnya modal dalam pertumbuhan ekonomi. Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh:

Friedrich List, dalam teori historisnya, melihat perkembangan ekonomi suatu bangsa dari teknik produksi sebagai sumber penghidupan. Salah satu tahapan perkembangan ekonomi menurut List adalah:

Bruno Hildebrand meninjau perkembangan ekonomi dari cara pertukaran yang digunakan dalam masyarakat. Tahapan perkembangan ekonomi menurut Hildebrand meliputi:

Karl Bucher melihat perkembangan ekonomi dari jarak antara produsen dengan konsumen. Tahapan perkembangan ekonomi menurut Bucher adalah:

Waner Sombart membagi zaman perekonomian menjadi beberapa tahap. Salah satu tahapannya adalah 'Zaman Kerajinan dan Pertukangan' yang ditandai dengan:

Walt Whitman Rostow mengemukakan teori tahapan pertumbuhan ekonomi. Tahap 'Pra-Lepas Landas' (The Pre-Condition for Take Off) ditandai dengan:

Dalam teori tahapan pertumbuhan ekonomi Rostow, tahap 'Lepas Landas' (The Take Off) merupakan periode penting untuk mendobrak penghalang pertumbuhan yang berkelanjutan. Ciri utama tahap ini adalah:

Pembangunan ekonomi berbeda dengan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, yang berarti tidak hanya tentang pertambahan produksi, tetapi juga mencakup:

Menurut Sadono Sukirno, pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi:

Salah satu tujuan perencanaan ekonomi adalah untuk mengarahkan kegiatan agar sesuai dengan arah pembangunan nasional. Ini berarti perencanaan berfungsi sebagai:

Dalam proses perencanaan ekonomi, setelah tujuan ditentukan, langkah selanjutnya adalah menyusun target yang lebih spesifik. Target ini berfungsi sebagai:

Manfaat perencanaan ekonomi salah satunya adalah untuk menjaga kondisi ekonomi agar tetap stabil. Ini dapat dicapai dengan cara: