Suhu udara merupakan salah satu komponen biotik yang memengaruhi kelangsungan hidup organisme dalam suatu ekosistem.

Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis untuk menghasilkan energi, yang menjadikan mereka sebagai produsen dalam rantai makanan.

Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi sebagian besar ekosistem di Bumi.

Jamur dan bakteri berperan sebagai dekomposer, menguraikan materi organik mati kembali ke lingkungan.

Ketersediaan air bersih tidak termasuk dalam faktor abiotik yang memengaruhi ekosistem.

Hewan herbivora yang memakan tumbuhan adalah contoh konsumen primer dalam ekosistem.

Tanah yang subur dengan kandungan nutrisi yang cukup merupakan komponen biotik yang penting bagi pertumbuhan tanaman.

Interaksi antara ikan dan terumbu karang di laut adalah contoh hubungan biotik-biotik.

Kelembaban udara yang tinggi dapat memengaruhi jenis tumbuhan dan hewan yang dapat hidup di suatu daerah.

Daur ulang nutrisi seperti siklus nitrogen dan fosfor hanya melibatkan komponen biotik.

Ombak di pantai adalah contoh komponen abiotik yang dapat membentuk lanskap dan memengaruhi kehidupan organisme laut.

Hewan karnivora yang memakan herbivora merupakan konsumen sekunder dalam piramida makanan.

Ketinggian suatu wilayah dari permukaan laut tidak memengaruhi komponen biotik yang hidup di sana.

Angin dapat membantu penyerbukan tumbuhan, yang merupakan interaksi antara komponen abiotik dan biotik.

Jumlah oksigen terlarut dalam air adalah faktor abiotik yang penting bagi organisme akuatik.

Populasi hewan di suatu habitat hanya dipengaruhi oleh ketersediaan makanan.

Terumbu karang adalah organisme hidup yang membentuk ekosistem laut yang kompleks.

pH tanah yang ekstrem dapat menghambat pertumbuhan sebagian besar jenis tumbuhan.

Hewan omnivora yang memakan tumbuhan dan hewan lain adalah konsumen tersier.

Salinitas (kadar garam) air laut adalah faktor abiotik yang menentukan jenis organisme laut yang dapat hidup di dalamnya.