BPUPKI dibentuk oleh Jepang pada tanggal 29 April 1945.

Sidang pertama BPUPKI berlangsung dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Mohammad Yamin menyampaikan rumusan dasar negara hanya secara tertulis, tanpa pidato lisan.

Soepomo memperkenalkan konsep negara integralistik dalam sidang BPUPKI.

Ir. Soekarno pertama kali menyebut istilah “Pancasila” dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945.

Pidato Soekarno membahas lima sila dalam urutan “Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan Sosial”.

Mohammad Yamin menyampaikan versi lisan dan versi tertulis rumusan dasar negara yang identik.

Soepomo menekankan musyawarah dan keadilan sosial dalam pandangannya.

Ir. Soekarno menggunakan istilah latin “philosophische grondslag” untuk menyebut dasar filosofi negara.

Hanya Soekarno yang mengusulkan Pancasila pada sidang pertama.

Sidang BPUPKI diselenggarakan sebelum Jepang menyerah pada Perang Dunia II.

Pidato Soekarno dikenal sebagai momen lahirnya Pancasila.

Mohammad Yamin dan Soepomo hadir dan menyampaikan pidato di sidang yang sama dengan Soekarno.

Soepomo membahas lima dasar berupa kebangsaan, internasionalisme, demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan.

Pancasila pertama kali diberikan sebagai nama resmi oleh Soekarno dalam pidatonya 1 Juni 1945.

Sidang pertama BPUPKI membahas soal Proklamasi Kemerdekaan saja.

Video menekankan bahwa proses perumusan Pancasila terjadi di masa pendudukan Jepang.

Mohammad Yamin menyampaikan rumusan dasar negara sebagai pedoman dalam pidatonya.

Semua tokoh yang terlibat setuju pada urutan sila seperti yang diusulkan Soekarno.

Soekarno menyampaikan dasar negara dengan gaya retorika yang kuat dan filosofis.