Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik (I) yang mengalir melalui suatu penghantar berbanding lurus dengan tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan hambatan (R).

Arus listrik dalam suatu penghantar akan meningkat jika tegangan bertambah dan hambatan tetap.

Rumusnya: 𝑉 = 𝐼 × 𝑅 V=I×R. Dimana: V = Tegangan (Volt), I = Arus listrik (Ampere), R = Hambatan (Ohm).

Tegangan ( 𝑉 V) dalam Volt, arus ( 𝐼 I) dalam Ampere, dan hambatan ( 𝑅 R) dalam Ohm.

Menggunakan rumus: 𝐼 = 𝑉 𝑅 = 12 6 = 2 𝐴 I= R V ​ = 6 12 ​ =2A.

Arus yang mengalir adalah 2 Ampere.

Arus akan berkurang karena berbanding terbalik dengan hambatan.

arus berkurang karena berbanding terbalik dengan hambatan

Panjang penghantar, luas penampang, jenis bahan, dan suhu.

Hambatan dipengaruhi oleh ukuran, jenis bahan, dan suhu penghantar.

V=I×R=3×4=12V.

12 v

Arus akan meningkat, karena arus berbanding lurus dengan tegangan.

Semakin besar tegangan yang diberikan, semakin besar arus yang mengalir dalam rangkaian, selama hambatan tidak berubah.

jika V naik dan R tetap Maka I akan naik

Menggunakan rumus daya 𝑃 = 𝑉 × 𝐼 P=V×I, maka 𝐼 = 𝑃 𝑉 = 100 50 = 2 𝐴 I= V P ​ = 50 100 ​ =2A.

2 A

Pengaturan kecepatan kipas angin dengan mengubah tegangan atau hambatan.

lampu

pemanas listrik

Karena tembaga memiliki hambatan yang lebih rendah dan konduktivitas listrik yang lebih baik dibandingkan besi.

Tembaga dapat menghantarkan listrik dengan baik karena resistansinya kecil.