Keberagaman budaya adalah perbedaan budaya yang ada dalam suatu masyarakat atau negara, yang meliputi bahasa, adat istiadat, seni, pakaian, makanan, dan tradisi lainnya.

(1) Subak di Bali (sistem irigasi tradisional), (2) Sasi di Maluku (larangan menangkap ikan dalam waktu tertentu), (3) Nyadran di Jawa (tradisi bersih-bersih makam leluhur).

Perubahan budaya terjadi karena pengaruh globalisasi, interaksi dengan budaya lain, perkembangan teknologi, serta perubahan sosial dalam masyarakat.

Dengan mempelajari dan melestarikan budaya lokal, mengajarkannya kepada generasi muda, serta tetap menghargai perbedaan budaya dengan sikap toleransi.

Positif: Inovasi dalam teknologi, meningkatnya wawasan global, kemudahan akses informasi. Negatif: Hilangnya budaya asli, lunturnya nilai-nilai tradisional, dan homogenisasi budaya

Kearifan lokal mencerminkan identitas suatu masyarakat, memiliki nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan, dan dapat menjaga keseimbangan sosial serta lingkungan.

Generasi muda harus bersikap terbuka, menghormati perbedaan, mempelajari budaya lokal, dan tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing yang dapat menghilangkan jati diri bangsa.

Asimilasi: Proses peleburan budaya baru sehingga budaya lama hilang. Akulturasi: Perpaduan dua budaya tanpa menghilangkan budaya asli.

Tari Kecak di Bali, Upacara Kasada di Bromo, Festival Lembah Baliem di Papua, dan Batik sebagai warisan budaya.

Globalisasi membawa budaya asing masuk ke Indonesia, mempengaruhi gaya hidup, bahasa, makanan, dan hiburan. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang untuk mengenalkan budaya lokal ke dunia, namun di